I. Dasar Urologi
1.1. Anatomi dan Fisiologi
Ureter : Ureter dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni Pars Abdominalis, Pars Pelvica, dan Pars Intramuralis. Ureter bermuara pada Ostium ureteris di kandung kemih. Jalur ureter berpotongan dengan bermacam pembuluh darah :
- Berpotongan di bawah A. dan V. testicularis atau ovarica
- Berpotongan di atas A. dan V. iliaca communis
- Berpotongan di bawah Duktus deferens atau A. uterina
Dari hal ini terdapat 3 bagian ureter dengan penyempitan anatomis, yaitu di titik silang ureterpelvica, pelvic brim (persilangan ureter dan arteri iliaca), dan persilangan Vesikouretra.
Kandung Kemih (Vesika Urinaria) : Kandung kemih, selain bagian dalam Vesica trigonum, terdiri dari sel otot polos dengan ukuran bisa berubah sesuai volume isi kandung. Muskulus Destrusor pada dinding kandung kemih terdiri atas satu lapisan dalam dan luar otot longitudinal serta satu lapisan tengah otot sirkular. Terdapat otot sphincter luar dan dalam (Sphincter uretra interna dan eksterna) yang mengatur pengeluaran urin. Sphincter uretra interna menghindarkan terjadi ejakulasi retrograde dan sphincter uretra eksterna memiliki fungsi kontinensia urin.
Uretra : Pada pria uretra dibagi 3 bagian berupa Pars prostatica (regio Prostat), Pars membranacea (Regio M. sphincter uretra externus bersinggungan dengan dasar pelvis), dan pars spongiosa (Regio Corpus Cavernosum). Uretra pria berbentuk S dan berakhir pada meatus uretra eksterna. Panjang uretra wanita (3-4cm) lebih pendek dibanding uretra pria (sekitar 25cm) sehingga lebih mudah terkena infeksi kemih.
Kelenjar Prostat : Besar normal adalah seperti biji kacang kastanye (vol. 20-30 ml). Pada median terdapat sulcus yang memisahkan prostata dua bagian, dimana dapat dipalpasi dengan mudah dari rektal. Prostata terdiri atas sekitar 50 satuan kelenjar, yang bermuara di dekat Colliculus seminalis di uretra dan memproduksi sekret alkalis. Prostat dibagi 4 zona anatomis : zona anterior, zona perifer, zona transisional, dan zona sentral. Zona transisional biasa menjadi awal mula pertumbuhan BPH (benign prostata hiperprasia) sedangkan zona perifer biasa menjadi awal mula pertumbuhan Karsinoma Prostat.
Vesikula Seminalis :Terdapat dua kelenjar vesikula seminalis bersampingan dimana bagian dorsal terdapat prostata dan memproduksi cairan alkalis. vesikula seminalis berujung pada duktus deferens/ duktus ejakulatorius pada uretra.
Testis dan Epididimis : Testis berbentuk telur dan bervolume sekitar 18 ml. Testis bersifat elastis, menonjol, dan permukaan halus. Epididimis terdiri atas Caput, Corpus, dan Kauda, dan terletak dorsolateral testis. Apendiks testis berhubungan dengan residu duktus paramesonephricus pada testis bagian atas. Testis dikelilingi beberapa lapisan :
- lapisan luar : Tunica albuginea (Kapsul), tunica vaginalis testi, dan skrotum.
- Epiorchium : lapisan visceral tunica vaginalis testi
- Periorchium : lapisan parietal
- Fascia spermatica interna, M. cremaster, Fascia spermatica eksterna.
Struktur ini diperdarahi oleh A. testicularis (dari Aorta), A. cremasterica ( dari A. epigastrica inferior), dan A. duktus deferens (A. iliaca interna). Darah vena mengalir melalui Vv. testicularis diteruskan ke V. cava inferior (kanan) dan V. renalis sinistra (kiri). Bila terdapat sumbatan dapat mengakibatkan Varikozele. Tugas testis adalah produksi sel sperma (Spermatogenesis) dan hormon pria. Di testis terdapat sel Leydig dan Sertoli, sebagai sel pendukung dan pengontrol replikasi dan pematangan sel gamet serta menghambat dan memproduksi androgen terikat protein.
Penis: Penis manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu pangkal/akar (radix) dan tubuh/batang (corpus). Pangkal penis terletak di dalam badan, terdiri dari gelembung penis (bulbus penis) dan sepasang crus penis di kedua sisinya. Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis memiliki rambut kemaluan.
Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang tampak
dari depan jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral (mengarah ke
dalam/testis). Penis terdiri atas Corpus Spongiuosus dan Corpora Cavernosa yang dengan mekanisme hambatan darah akan menghasilkan ereksi penis.